Pernah dengar istilah cutting diet dan bingung artinya apa? Atau mungkin kamu sedang ingin menurunkan lemak tubuh tapi tetap mempertahankan massa otot yang sudah susah payah dibentuk? Nah, cutting diet adalah jawabannya!
Ibaratnya seperti memahat patung dari balok es, cutting diet adalah proses “memotong” lemak sambil menjaga bentuk otot tetap terlihat. Tapi bagaimana caranya supaya diet ini berhasil tanpa bikin badan lemas atau otot ikut menghilang? Yuk, kita bahas tuntas di artikel ini!
Table of Contents
Sr# | Headings |
---|---|
1 | Apa Itu Cutting Diet? |
2 | Tujuan Utama dari Cutting Diet |
3 | Perbedaan Cutting dan Bulking |
4 | Kapan Waktu yang Tepat untuk Cutting Diet? |
5 | Kalori Defisit: Kunci Cutting yang Sukses |
6 | Makronutrien dalam Cutting Diet |
7 | Contoh Menu Cutting Diet Harian |
8 | Pentingnya Latihan saat Cutting |
9 | Suplemen yang Bisa Membantu Cutting |
10 | Kesalahan Umum dalam Cutting Diet |
11 | Tips Mempertahankan Otot Selama Cutting |
12 | Durasi Ideal Cutting Diet |
13 | Cara Mengetahui Progress Cutting Diet |
14 | Mindset dan Disiplin saat Cutting |
15 | Apakah Cutting Diet Cocok untuk Semua Orang? |
1. Apa Itu Cutting Diet?
Cutting diet adalah metode pola makan yang fokus pada penurunan kadar lemak tubuh sambil mempertahankan massa otot. Biasanya dilakukan oleh atlet, binaraga, atau siapa pun yang ingin bentuk tubuh lebih ramping dan berdefinisi.
Ibaratnya seperti sedang “mencukur” lapisan lemak untuk memperlihatkan otot yang sudah ada.
2. Tujuan Utama dari Cutting Diet
Tujuan utama cutting bukan hanya untuk menurunkan berat badan, tapi lebih spesifik: mengurangi lemak tubuh sambil menjaga massa otot. Jadi, yang kamu buang bukan otot, melainkan lemak yang menutupi bentuk tubuhmu.
3. Perbedaan Cutting dan Bulking
-
Cutting: Fokus ke penurunan lemak, kalori defisit, jaga otot tetap utuh.
-
Bulking: Fokus menambah massa otot, kalori surplus, bobot tubuh bertambah.
Keduanya sering dilakukan bergantian, tergantung target fitness kamu.
4. Kapan Waktu yang Tepat untuk Cutting Diet?
Waktu terbaik untuk melakukan cutting diet adalah:
-
Setelah masa bulking.
-
Menjelang kompetisi atau acara penting.
-
Saat kadar lemak tubuh sudah mulai meningkat.
Idealnya dilakukan setelah kamu punya massa otot cukup agar hasil akhirnya terlihat lebih kencang dan proporsional.
5. Kalori Defisit: Kunci Cutting yang Sukses
Kalori defisit artinya kamu makan lebih sedikit kalori dibandingkan yang dibakar tubuhmu. Tanpa defisit ini, cutting tidak akan berhasil.
Cara Menghitungnya:
-
Hitung kebutuhan kalori harian (TDEE).
-
Kurangi 15–25% dari total tersebut.
Contoh:
Kalau kebutuhan kamu 2.500 kalori, maka cutting diet bisa dilakukan di kisaran 1.900–2.100 kalori per hari.
6. Makronutrien dalam Cutting Diet
Untuk menjaga otot dan energi saat cutting, kamu harus memperhatikan komposisi makronutrien:
-
Protein: 1.6 – 2.2 gram/kg berat badan. Sangat penting untuk menjaga otot.
-
Karbohidrat: Sumber energi. Jangan dihilangkan total, cukup dikontrol.
-
Lemak sehat: Penting untuk hormon, sekitar 20–30% dari total kalori.
Ingat, cutting bukan berarti makan “kecil-kecilan”, tapi makan dengan strategi.
7. Contoh Menu Cutting Diet Harian
Pagi
-
Telur rebus 2 butir
-
Oatmeal 1 porsi dengan pisang
Snack
-
Greek yogurt tanpa gula
Siang
-
Dada ayam panggang
-
Nasi merah
-
Sayur rebus
Sore
-
Smoothie protein
Malam
-
Ikan kukus
-
Brokoli kukus
-
Minyak zaitun 1 sdm
Catatan: Menu bisa disesuaikan dengan preferensi dan alergi makanan.
8. Pentingnya Latihan saat Cutting
Olahraga, terutama latihan beban, sangat penting agar otot tidak “dimakan” tubuh saat defisit kalori. Minimal latihan 3–5 kali seminggu.
Tambahkan juga cardio (jalan cepat, lari, bersepeda) untuk membantu pembakaran lemak.
9. Suplemen yang Bisa Membantu Cutting
Suplemen bukan keharusan, tapi bisa membantu:
-
Whey protein: Untuk asupan protein harian.
-
BCAA: Mencegah hilangnya otot.
-
Kafein: Meningkatkan energi saat latihan.
-
Fat burner: Efeknya tergantung individu, bukan keajaiban.
Ingat, suplemen bukan pengganti pola makan sehat.
10. Kesalahan Umum dalam Cutting Diet
Hindari kesalahan ini:
-
Defisit kalori terlalu ekstrem.
-
Kurang protein.
-
Terlalu banyak cardio, otot jadi hilang.
-
Kurang tidur.
-
Tidak sabar dan menyerah terlalu cepat.
Cutting butuh kesabaran dan konsistensi.
11. Tips Mempertahankan Otot Selama Cutting
-
Jaga asupan protein tinggi.
-
Tetap angkat beban secara konsisten.
-
Tidur cukup 7–9 jam/hari.
-
Hindari stres berlebihan.
Anggap saja ototmu seperti “aset berharga” yang harus dilindungi.
12. Durasi Ideal Cutting Diet
Cutting diet umumnya dilakukan selama 6–12 minggu, tergantung:
-
Kadar lemak awal
-
Target akhir
-
Konsistensi
Durasi terlalu lama bisa membuat tubuh stres dan metabolisme melambat.
13. Cara Mengetahui Progress Cutting Diet
Jangan cuma andalkan timbangan! Ukur juga:
-
Lingkar pinggang
-
Kadar lemak tubuh
-
Foto progres mingguan
-
Performa latihan
Kadang berat stagnan, tapi bentuk tubuh terus membaik. Lihat cermin, bukan hanya angka.
14. Mindset dan Disiplin saat Cutting
Panduan Cutting Diet bukan sekadar soal makanan, tapi juga mental game.
-
Tetapkan tujuan yang jelas.
-
Siapkan meal plan mingguan.
-
Hindari makanan impulsif.
-
Ingat: Disiplin lebih penting dari motivasi.
Disiplin adalah jembatan antara tujuan dan hasil nyata.
15. Apakah Cutting Diet Cocok untuk Semua Orang?
Panduan Cutting Diet cocok bagi:
-
Orang dengan kadar lemak berlebih.
-
Mereka yang sudah punya massa otot dan ingin bentuk tubuh lebih tegas.
-
Atlet dan binaraga.
Namun tidak cocok untuk:
-
Remaja yang masih bertumbuh.
-
Ibu hamil/menyusui.
-
Orang dengan kondisi medis tertentu.
Selalu konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter sebelum memulai cutting diet intensif.
Kesimpulan
Cutting diet adalah strategi efektif untuk menurunkan lemak sambil menjaga otot tetap kokoh. Dengan pengaturan kalori, asupan protein yang cukup, olahraga rutin, dan disiplin tinggi, kamu bisa mendapatkan tubuh yang lebih ramping, sehat, dan estetis.
Ingat, cutting bukan diet kilat. Ini adalah proses bertahap yang butuh komitmen. Tapi kalau kamu konsisten, hasilnya akan luar biasa.
FAQ Seputar Panduan Cutting Diet
1. Apakah Panduan Cutting Diet bisa dilakukan tanpa olahraga?
Bisa, tapi hasilnya tidak optimal. Otot bisa menyusut tanpa latihan beban.
2. Berapa kalori ideal untuk cutting?
Sekitar 15–25% lebih rendah dari kebutuhan harian kamu. Sesuaikan dengan aktivitas dan berat badan.
3. Apakah harus makan 6 kali sehari saat cutting?
Tidak harus. Yang penting total kalori harian dan makronutrien terpenuhi, mau 3 atau 6 kali pun bisa.
4. Apa tanda-tanda Panduan Cutting Diet berhasil?
Lingkar badan mengecil, kadar lemak turun, tapi kekuatan latihan tetap stabil.
5. Bolehkah cheating day saat cutting?
Boleh, asal tidak berlebihan dan tetap dalam batas kalori mingguan. Tujuannya menjaga kesehatan mental dan motivasi.